3.9.16

Beberapa Hambatan dalam Bisnis Fashion Online

Tags

Bisnis online sudah menggurita di tanah air ini, salah satu pasar terbesar di bidang fashion. Dari perusahaan besar hingga ibu-ibu rumah tangga. Kalangan menengah kebawah, bisnis online sangat mudah dijalankan dimanapun berada asal terkoneksi dengan internet. Tinggal buat website atau promo-promo di sosial media.
Yang perlu kita sadari, bisnis online identik dengan gambar. Kita bisa melihat berbagai merek baju terlihat menawan terpasang di platform sosial berbasis gambar semacam Pinterest, Instagram dan Facebook. Namun itupun semua itu ada kendalanya.
Masalah pertama yang dihadapi adalah bahan dasar, jenis kain, warna dan ketebalan menjadi masalah menghadapi konsumen. Tidak mudah meyakinkan pembeli hanya dengan gambar menarik saja. Hal yang perlu dilakukan oleh penjual adalah memberi keterangan informasi bahan yang dipakai dengan diperkuat gambar yang di-Zoom agar nampak jelas detailnya.
Yang kedua terkait ukuran, ketakutan pelanggan membeli baju di internet biasanya terkait ukuran yang tidak cocok. Karena setiap merek standar S, M, L tidak sama ketika diukur dengan satuan centi meter (cm). Yang perlu kita lakukan adalah dengan memberi keteranggan ukuran baju standar cm. Agar mereka bisa mengira-ngira kesesuaian baju dengan ukuran tubuh yang diinginkan.
“Jualan baju yang agak repot itu ketika pelanggan meminta difotokan satu-satu, padahal pesannya banyak sekali..belum lagi nyuruh diukurkan panjangnya, lebarnya..kadang kita butuh sejaman buat lipat ulang.” Kata bu Ella yang menekuni bisnis online sejak 3 tahun yang lalu.
Ketiganya adalah retur barang. Banyak pelaggan merasa khawatir ketika barang yang diterima cacat atau tidak cocok dengan pemesanan. Mereka memikirkan, cara returnya bagaimana? Ribet apa tidak? Kalau retur duitnya kembali apa tidak?
Sebagai penjual kita harus mengantisipasi hal tersebut, demi meningkatkan loyalitas pelanggan. Umumnya pelanggan butuh kejelasan nasib baju pesanan mereka.
Keempat, pemesanan diluar jam kerja. Pelanggan ada beberapa lapisan, sebagian besarnya kelas pekerja. Mereka tidak mungkin browsing dan memesan baju diwaktu jam sibuk. Yang mereka lakukan tentu setelah jam kerja atau dimalam hari. Kita dituntut mengorbankan waktu istirahat untuk melayani pelanggan, terkecuali sudah mempunyai karyawan lain lagi ceritanya.
Nah, gambaran diatas sedikit diantara hambatan berjualan baju online, setidaknya kita tahu apa yang harus dilakukan untuk mendulang kesuksesan dalam berjualan online.***Sumber : http://pengusahamuslim.com/5154-hambatan-bisnis-fashion-online.html

Bisnis online sudah menggurita di tanah air ini, salah satu pasar terbesar di bidang fashion. Dari perusahaan besar hingga ibu-ibu rumah tangga. Kalangan menengah kebawah, bisnis online sangat mudah dijalankan dimanapun berada asal terkoneksi dengan internet. Tinggal buat website atau promo-promo di sosial media.
Yang perlu kita sadari, bisnis online identik dengan gambar. Kita bisa melihat berbagai merek baju terlihat menawan terpasang di platform sosial berbasis gambar semacam Pinterest, Instagram dan Facebook. Namun itupun semua itu ada kendalanya.
Masalah pertama yang dihadapi adalah bahan dasar, jenis kain, warna dan ketebalan menjadi masalah menghadapi konsumen. Tidak mudah meyakinkan pembeli hanya dengan gambar menarik saja. Hal yang perlu dilakukan oleh penjual adalah memberi keterangan informasi bahan yang dipakai dengan diperkuat gambar yang di-Zoom agar nampak jelas detailnya.
Yang kedua terkait ukuran, ketakutan pelanggan membeli baju di internet biasanya terkait ukuran yang tidak cocok. Karena setiap merek standar S, M, L tidak sama ketika diukur dengan satuan centi meter (cm). Yang perlu kita lakukan adalah dengan memberi keteranggan ukuran baju standar cm. Agar mereka bisa mengira-ngira kesesuaian baju dengan ukuran tubuh yang diinginkan.
“Jualan baju yang agak repot itu ketika pelanggan meminta difotokan satu-satu, padahal pesannya banyak sekali..belum lagi nyuruh diukurkan panjangnya, lebarnya..kadang kita butuh sejaman buat lipat ulang.” Kata bu Ella yang menekuni bisnis online sejak 3 tahun yang lalu.
Ketiganya adalah retur barang. Banyak pelaggan merasa khawatir ketika barang yang diterima cacat atau tidak cocok dengan pemesanan. Mereka memikirkan, cara returnya bagaimana? Ribet apa tidak? Kalau retur duitnya kembali apa tidak?
Sebagai penjual kita harus mengantisipasi hal tersebut, demi meningkatkan loyalitas pelanggan. Umumnya pelanggan butuh kejelasan nasib baju pesanan mereka.
Keempat, pemesanan diluar jam kerja. Pelanggan ada beberapa lapisan, sebagian besarnya kelas pekerja. Mereka tidak mungkin browsing dan memesan baju diwaktu jam sibuk. Yang mereka lakukan tentu setelah jam kerja atau dimalam hari. Kita dituntut mengorbankan waktu istirahat untuk melayani pelanggan, terkecuali sudah mempunyai karyawan lain lagi ceritanya.
Nah, gambaran diatas sedikit diantara hambatan berjualan baju online, setidaknya kita tahu apa yang harus dilakukan untuk mendulang kesuksesan dalam berjualan online.***Sumber : http://pengusahamuslim.com/5154-hambatan-bisnis-fashion-online.html