Showing posts with label Inspirasi Bisnis. Show all posts
Showing posts with label Inspirasi Bisnis. Show all posts

10.3.20

Menjalankan Usaha Lukisan Kayu Melalui Medsos, Raih Puluhan Juta Perbulan

Warta Usaha kali ini akan mereposting sebuah usaha yang kreatif. Tulisan ini mungkin bisa menjadi inspirasi bagi kita yang sedang mencari usaha apa?. Dikutip dari laman kontan, berikut wartanya :

Menjadikan sebuah karya seni sebagai usaha bukan hal yang haram bagi seniman. Bahkan apabila pekerjaan ini bisa melibatkan orang banyak justru karya seni mendatangkan manfaat banyak bagi khalayak.

Seperti dilakukan oleh Sepiahara yang menekuni usaha melukis menggunakan media kayu jenis jati belanda serta kayu pinus. Ia menjalani bisnis ini sejak awal 2015 di Ciawi, Bogor Jawa Barat.

Berawal dari hobinya, ia menuangkan lukisan di atas media kayu dan merasakan hasilnya menjadi karya seni yang unik. Kemudian, ia pun mulai melukis wajah teman-temannya di atas kayu. "Kami awalnya hanya jualan dari mulut ke mulut," katanya, Kamis (20/2).

Seiring berjalannya waktu permintaan terhadap lukisan kayu meningkat. Lalu, ia pun berinisiatif memasarkan hasil karyanya secara online lewat media sosial. Ia menerima order melukis apapun, termasuk wajah, benda. Konsumen yang rminat bisa pesan melalui akun Instagram Atoel Project.
Baca Juga: Talenan lukisan kian banyak diminati sebagai suvenir

Saat ini, ia mengembangkan bisnisnya bukan hanya dari lukisan kayu, tapi juga produk lain seperti gantungan kunci, kotak tisu, jam dinding, lampu tidur, buku, tas kayu dan lainnya.

Agar orderan bisa mengalir rutin, ia tak memasang harga tinggi untuk karya seni yang dijajakan. Tarifnya mulai dari Rp 70.000 sampai dengan Rp 400.000 per produk sesuai dengan ukurannya.

Bahan baku yang ia butuhkan untuk proses produksi selain kayu meliputi cat air, kulit sintetis dan akrilik sebagai pendukung untuk variasi produk lukisannya. "Kami mendapatkan bahan baku jenis kayu jati belanda dan kayu pinus dari palet peti kemas," jelasnya.

Proses produksi hanya 2 hari  dan akan dikirim ke pemesan. Saat ini ia dibantu dengan 5 pengrajin untuk menjalankan bisnis ini. Mereka membagi kerja mulai dari proses memahat, melukis, hingga pengiriman.

Sepiahara mengklaim, saban bulan bisa menerima orderan hingga 300 pcs. Pesanan datang dari berbagai daerah seperti Jabodetabek, Yogyakarta, Bandung, Surabaya dan sebagainya.

Ia mengklaim, produknya sudah merambah ke pasar luar negeri seperti Singapura, Malaysia dan Brunei.

Sebelumnya Sepiahara pernah memiliki toko yang menjual hasil karya seninya. Namun semenjak ada platform media sosial  penjualan lebih banyak lewat online. "Jadi tokonya, di tutup," jelasnya.

Soal berapa besar omzet yang dikantongi, Ia mengklaim saban bisa mendapat penghasilan sekitar Rp 20 juta. Pesanan usaha ini cukup stabil bahkan dalam tren meningkat. Untuk memperluas pasar, ia menargetkan untuk memproduksi aneka produk furnitur. "Dari kayu-kayu," katanya.
Hobi bisa mendatangkan rezeki. Hal ini yang telah dilakukan oleh Sepiahara dengan karya seni lukisan di atas pahatan kayu.
Lukisan yang menggunakan media papan kayu bekas palet itu banyak diminati oleh konsumen. Berawal dari jualan jasa melukis secara mulut ke mulut dari saudara sahabat dan rekanan, kini lukisannya diminati oleh konsumen dari lintas kota.

Bahkan usaha lukisan kayu itu mendatangkan cuan bisnis sebagai reseller juga. Seperti dilakukan oleh Misbahul dari Tasikmalaya, Jawa Barat. Misbahul yakni salah satu reseller Art Gift. Meski hanya sebagai reseller, dirinya mengaku bisa mendapatkan berbagai keuntungan seperti cara melukis, memahat sekaligus pendapatan yang besar.

Sejak bergabung jadi reseller awal 2019, ia memutuskan untuk menjual produk lukisan kayu. Karena dirinya masih harus duduk di bangku sekolah, sehingga ia tak memiliki waktu banyak untuk mengerjakan semua.

Meskipun hanya menjadi reseller atawa perantara antara konsumen dengan seniman pelukis, Saban bulannya ia bisa menerima orderan sebanyak 70-100 orderan.
Ia menawarkan produk lukisan terutama yang menggunakan bahan baku atau proses zaman dahulu atau jadul yakni menggunakan cat air. Tak hanya itu ia juga melayani produk lukisan yang menggunakan cetakan secara digital untuk dipasarkan. Alhasil, permintaan yang datang justru dari lukisan digital yang hasilnya tentu seperti nyata dan berwarna.

Ia membanderol harga yang terjangkau yakni mulai dari Rp 100.000 sampai dengan Rp 250.000 per lukisan. Ia juga pernah menerima permintaan melukis kayu ini yang kemudian dikirim ke Hong Kong. Ia merasa penjualan lukisan ke luar negeri tentu menjadi kebanggaan, karena produk lokal Indonesia bisa diterima ke pasar luar negeri.

Hal itu semakin membuat dirinya optimis, kalau bisnis lukisan kayu ini bisa semakin diminati oleh para pembeli. Ia pun menargetkan juga bisa menjual 200-300 orderan tiap bulannya di tahun 2020. "Targetnya tahun ini bisa menjual 1.000," katanya.

Tak butuh waktu lama untuk mengerjakan, biasa nya untuk yang digital hanya membutuhkan waktu kerja 1-2 hari. Sedangkan lewat sketsa siluet sekitar 4-7 hari.


Proses pembuatan lukisan digital ini memang dilakukan dengan cara mencetak foto yang diinginkan oleh para pembelinya. Jadi, pembeli hanya perlu mengirimkan foto apa yang ingin di cetak, kemudian akan langsung dikerjakan setelah pembayarannya diselesaikan.

"Jadi kalau yang lukisan digital ini prosesnya seperti sablon saja, lebih cepat juga," imbuhnya.

Meski baru menekuni usaha ini satu tahun terakhir, Misbahul mengklaim dirinya bisa mengantongi omzet sekitar Rp 25 juta per tahun. Ia pun berharap bisnis sebagai reseller ini bisa terus ditekuni nya untuk menambah pendapatan perbulan.  *** https://peluangusaha.kontan.co.id/news/menakar-potensi-bisnis-dari-lukisan-kayu-1


4.5.19

Bisnis Pembuatan Bangku dari Drum, Omsetnya Rp20 juta perbulan

Galuh Rahma Wati, seorang guru bimbingan belajar (bimbel) tak menyangka usaha yang ia lakoni bakal berkembang pesat. Bermodalkan kaleng minyak dan drum bekas, Galuh menyulapnya menjadi meja dan kursi unik bernilai tinggi.

Omzetnya pun tak main-main, rata-rata Rp 20 juta sebulan. Padahal, bisnis yang dibangun di kawasan Tangerang Selatan, Banten ini dimulai dari iseng.

Galuh bercerita, inspirasi usahanya ia dapat dari sebuah tempat makan yang 'instagramable'. Di sana, ia melihat kursi-kursi cantik yang terbuat dari drum. Ia pun mencoba untuk membuatnya untuk kebutuhan sendiri.

"Jadi mulainya tahun 2016, waktu itu habis melihat tempat makan yang instagramable kok pakai kursi drum, kok lucu. Habis itu, nyoba ah, buat sendiri dulu di rumah," katanya kepada detikFinance, Selasa (30/4/2019).

Siapa sangka, kursi yang ia buat justru banyak diminati. Awalnya dari muridnya yang tertarik dengan desain tokoh superhero.

"Waktu itu saya masih ngajar les. Kebetulan ada murid yang tertarik dengan kursi di tempat les yang bergambar superhero, ya udah saya bikinin, lalu saya buat lebih banyak dengan warna dan desain yang variatif lalu saya posting ke sosmed, eh ternyata banyak yang minat," tambahnya.

Sejak saat itu, Galuh pun serius menjalani bisnis ini. Material bahan utama yakni kaleng dan drum bekas sempat menjadi tantangan untuk memulai bisnis. Lantaran, pasokan kaleng yang ia peroleh dari supplier offline cenderung tidak baik.

Kemudian, ia siasati dengan mencari supplier di marketplace yang memiliki material lebih baik dari sebelumnya hingga menjadi langganan tetap sampai saat ini.

"Namanya kaleng bekas tidak 100% mulus ya, ada penyok-penyoknya sedikit, tapi tetap saja ada customer perfeksionis yang komplain, jadi harus diedukasi bahwa kami mengolah limbah, menggunakan material bekas, bukan material baru," terangnya.

Untuk menjalani bisnis ini ia mengaku tak butuh modal besar. Dia punya strategi yakni dengan memasang uang muka (down payment/DP) serta bekerja sama dengan pemasok bahan baku lain sehingga pembayarannya bisa diberi waktu lebih panjang.

"Modalnya, tidak terlalu besar, waktu itu beli mesin cat semprot bekas, kemudian kaleng bekas nggak banyak, waktu itu sejuta jalan. Karena saya menerapkan DP 50%, dari DP saya puter. Materialnya kami ambil dari toko besi tetangga, kami saling percaya sehingga dikasi tempo pembayaran. Jadi nggak perlu pinjam modal kemana-kemana," paparnya.

Selanjutnya, untuk proses produksi, untuk kursi kecil kapasitas satu orang bisa ditempuh dalam waktu 3 hari. Adapun urutannya, antara lain, pembersihan kaleng, pengecatan pelapis anti karat, pewarnaan dan design sesuai dengan permintaan, terakhir pemasangan alas duduk. Dia bilang, dalam produksi ini yang menjadi tantangan ialah cuaca lantaran ini berkaitan dengan pengeringan cat.

"Kita juga produksi yang sofa isi dua orang, tiga orang, itu prosesnya agak lama karena dibelah, didempul supaya rata, dilas, lalu dicat dan finishing design sesuai permintaan, prosesnya panjang, jadi pengerjaanya bisa 5-7 hari," sambungnya.
Galuh mengaku, di awal usahanya ia hanya menjual kursi sekitar 4 item dalam sebulan dengan omzet sekitar Rp 500 ribu. Kemudian, bisnisnya semakin berkembang dengan penjualan media online.

Produk Galuh Creatives Gallery sendiri dijual salah satunya melalui Instagram di @galuh.creatives dan Tokopedia dengan akun Mbak Galuh Kursi Drum. Harga produknya pun variatif dari Rp 109 ribu paling kecil hingga paling besar Rp 2,5 juta per item. Saat ini, setidaknya Galuh mampu menjual 50 hingga 100 item sebulan dengan omzet sampai Rp 20 juta.

"Dulu Rp 500 ribu sebulan, sekarang stabil di angka Rp 20 jutaan," imbuhnya

Galuh tak mengalami banyak kesulitan dalam usahanya. Dia punya prinsip, bisnis itu bisa berjalan dengan baik jika dilandasi dengan rasa suka.

"Alangkah baiknya setiap usaha dimulai hobi, kenapa dari hobi, untung nggak untung kerjain, hobi seneng. Kalau untung senengnya double," tutupnya. ***


sumber : detik

25.4.19

Raup Omzet Hingga Rp10 Miliar/Tahun dari Toko Pakaian Sekolah

Bisnis pakaian sekolah tetap menjanjikan, begitu juga di sentra Usaha Kecil Menengah (UKM) di kawasan Kebon Kacang, Jakarta Pusat.

Husni Mubaraq (20) pemilik salah satu toko seragam sekolah di kawasan itu mengaku mendapatkan omzet hingga Rp10 miliar per tahunnya.

Ia mengatakan bahwa pembelinya selama ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dan  para pedagang di situ sebagian besar menjual secara grosir.

“Di sini kita hanya menjual barang secara grosiran, dan kami memasarkan produk kami tidak hanya di Jakarta tapi ke Sulawesi, Sumatra, Palu, Toli-toli,” kata Husni saat ditemui di tokonya, Rabu.

Selain di kawasan Kebon Kacang III, Husni juga membuka toko yang sama di Blok A Tanah Abang, Palu, dan Toli-Toli.

Sementara Ari Setiadi, pelaku UKM yang juga pemilik Toko Zaskia Fashions yang menyediakan pakaian seragam sekolah mengungkapkan setiap tahunnya meraup pendapatan Rp16 miliar hingga Rp18 miliar.

“Untuk produksi kami punya pabrik di Sukabumi,” ungkap Ari.

Meski omzet yang diperoleh cukup fantastis, melemahnya rupiah terhadap dolar AS sempat berdampak pada pendapatan usaha mereka

“Saya berharap harga dolar stabil bahkan turun, karena ngaruh banget ke pedagang kecil seperti kita,” ucap Ari.

Husni menambahkan bahwa menguatnya harga dolar menyebabkan harga bahan baku naik.


Mementingkan Kualitas Produk

Hal yang paling utama untuk diperhatikan adalah kualitas dari produk yang akan dihasilkan. Anda harus berusaha membuat planning atau perencanaan agar produk produk yang anda produksi memiliki kualitas yang baik. Sehingga nantinya, anda dikenal sebagai suatu produsen produk perlengkapan sekolah yang memiliki kualitas yang baik. Untuk dapat menghasilkan produk seperti ini anda harus mempersiapkan segala sesuatunya dalam perencanaan anda. Yang pertama adalah bahan baku, pastinya untuk memproduksi setiap potong seragam sekolah, anda membutuhkan bahan baku, nah, cari dan gunakanlah bahan baku yang berkualitas dengan tingkat ketebalan yang ideal, bukan yang umum atau standar. Setelah bahan abku berkualitas, anda juga harus memastikan bahan baku tadi diolah oleh para profesional di bidang ini, anda harus mempekerjakan tenaga kerja yang memang sudah memiliki pengalaman dengan kualitas hasil kinerja yang baik, sehingga bahan baku yang berkualitas itu dapat diproses secara maksimal. Pastinya dengan adanya produk yang memiliki kualitas teruji, bisnis anda tidak akan kesulitan untuk dikenal di pasaran, sehingga ada banyak orang baik toko toko atau masyarakat sebagai konsumen yang mengatahui keberadaan produk yang anda hasilkan.

Berusaha Menekan Harga Semurah Mungkin
Memang point kedua ini kedengarannya sangat tidak relevan dengan point pertama. Sebab disana dikatakan bahwa kita harus memiliki bahan baku berkualitas dan mengutamakan kualitas produk hasil, namun disini kita dipaksa untuk menjualnya dengan harga yang murah. Memang seperti inilah upaya untuk memperkenalkan produk ke pasaran dengan cara membuat banyak kalangan di dalam pasaran merasa tertarik dengan produk kita. Mereka akan tertarik dengan produk berkualitas dengan harga yang murah dan ini menjadi bagian dari trik marketing atau pemasran kita. Memang tidak lazim ada produk yang memiliki mutu yang tinggi namun dijual dengan harga yang murahan, namun ini hanya sementara. Fungsi dari upaya menekan harga semurah mungkin adalah cara ampuh untuk membuat banyak orang tertarik dengan produk anda, terutama toko toko atau konsumen langsung sekalipun, pasti merasa senang ada produk dengan mutu tinggi namun harganya murahan. Dan ini sangat sesuai dengan prinsip ekonomi. Mungkin di awal awal anda akan sulit mendapatkan penghasilan bahkan merugi, namun setelah produk anda terkenal dipasaran dan banyak diminati orang, maka inilah waktu yang tepat untuk menaikan harga secara perlahan lahan hingga anda memperoleh keuntungan yang lumayan dari penjualan setiap hasil produksi anda. Jadi kesimpulannya, kita bisa menarik minat dan pengetahuan banyak orang atas produk kita dengan mengorbankan harga dari produk yang kita jual.

Kerjasama Dengan Sekolah Sekolah Dan Toko Toko Perlengkapan Sekolah
Kita juga bisa melakukan kerjasama dengan banyak sekolah sekolah untuk produk sragam sekolah ini, terutama sekolah sekolah yang memang memiliki koperasi yang menjual seragam untuk para siswa siswinya. Kita bisa menjadi pemaso seragam untuk mereka dan tentunya kita harus siap menerima produk pesanan khusus dengan skala yang lumayan besar. Dengan adanya kerjasama seperti ini, anda bisa mendapatkan banyak orderan produksi seragam sekolah, apalagi di masa masa tahun ajaran baru sekolah, pastinya kebutuhan akan seragam baru akan meningkat pesat. Disamping itu anda juga bisa menjalin kerjasama dengan toko toko seragam seluas mungkin. Jadi dalam satu lingkup pasar, anda menjadi pemasok utama dalam lingkup pasar tersebut. Anda bisa menerapkan discount untuk skala pemesanan tertentu sehingga ada banyak pihak sekolah atau toko yang tertarik untuk bekerjasama dengan anda sebagai supplier mereka.

Terapkan Strategi Pemasaran
Anda bisa menerapkan strategi pemasaran anda dalam menjalankan bisnis ini, namun strategi yang memang secara pasti membuat produk anda dikenal banyak orang dan diminati. Caranya anda bisa mendirikan atau menyewa toko sebagai sarana penjualan anda secara langsung, jadi selain kerjasama dengan toko toko dan sekolah sekolah sebagai supplier, anda juga bisa memasarakan secara langsung dengan memiliki toko bagi bisnis anda, jadi produk yang anda hasilkan bisa anda pajang disana. Anda bisa membuka toko itu di saat saat menjelang tahun ajaran baru, di liburan akhir smester dengan menetapkan strategi yang menurut banyak orang sangat gila. Misalnya anda bisa menerapkan beli satu gratis 1 atau beli 2 gratis 1 tau beli 2 kemeja gratis topi, dasi dan ikat pinggan dan sebagainya. Namun anda tidak perlu menaikan harga dan mengurangi mutunya, dan ini akan membuat anda rugi besar. Namun jangan khawatir sebab inilah cara mapuh untuk membuat produk anda akan habis dan diserap banyak orang. Mungkin anda akan rugi sepertiga dari total beban produksi dan operasional bisnis anda, tetapi anda memiliki sisi baiknya dimana produk anda digunakan banyak orang dan publik akan segera mengenainya dan memberikan penilaian puas, sebab memang mutunya baik.***

Peluang Usaha Kerajinan Kulit Kayu, Omset Puluhan Juta perbulan

Peluang Usaha Kerajinan Kulit Kayu, Omset Puluhan Juta perbulan- Bagi sebagian orang kulit kayu hanya barang biasa. Tapi, di tangan Olis Setiawan bisa menjadi barang bernilai tinggi, dan tentu saja menjadi ladang usaha yang meningkatkan pundi-pundi rupiah baginya.
Kulit kayu tersebut bisa menjadi beragam produk dari tas, jam tangan, hingga perabot rumah tangga. Omzetnya pun bisa dikatakan lumayan, sampai Rp 10 juta perbulan.
Olis bercerita, dirinya tak serta-merta masuk ke bisnis ini. Mulanya, ia menjalani profesi sebagai pengajar di sebuah lembaga bimbingan belajar atau bimbel. Profesi itu dijalani oleh pria asal Bandung ini selama 4 tahun.
Baru pada tahun 2015, Olis banting setir ke bisnis kerajinan ini. Alasannya, ingin menciptakan lapangan pekerjaan.
"Alasannya karena salah satu cita-cita saya memiliki usaha sendiri dan menciptakan lapangan pekerjaan," katanya dilansir detik.com, Rabu (20/3) lalu.
Olis memilih kulit kayu setelah melakoni sejumlah eksperimen. Di awal, ia mengolah bambu dan ranting untuk dijadikan miniatur rumah pohon. Kemudian, ia ingin menciptakan hal baru yakni menggunakan limbah kayu.
Tas menjadi produk pertama yang ia kembangkan. Sementara, bahan bakunya Olis ambil dari Sumedang. Untuk modal awal, ia mengaku tak ingat persis.
Olis melanjutkan, dalam bisnis ini bukan berarti tanpa tantangan. Apalagi, ia masih minim pengalaman untuk mengolah limbah kayu menjadi sebuah produk. Ia tak menyerah dan terus melakukan percobaan sampai berhasil.
"Banyak sekali kesulitan yang saya dapat karena sebelumnya sama sekali, belum tahu harus seperti apa mengolah kulit kayu untuk sebuah bahan dasar pembuatan produk. Tapi, itu menjadi tantangan untuk saya yang harus saya selesai," paparnya.
Singkat cerita, bisnis dengan nama Kreatif Kulit Kayu itu pun berkembang. Tak hanya tas, produk yang dihasilkan berupa miniatur, aksesoris dan lain-lain.
Khusus tas dan jam tangan, Olis bandrol dengan harga mulai dari Rp 200 ribu per itemnya.
"Saat ini produk yang selalu saya buat di luar custom order itu jam tangan sama tas. Jam tangan saya bandrol mulai dari Rp 200 ribu dan tas pun sama saya bandrol mulai dari Rp 200 ribu," ungkapnya.
Omzet dari jualan produk hasil olahan limbah ini terbilang lumayan, meski hanya dipasarkan lewat online di Instagram.
"Untuk omzet itu kalau lagi jelek bisa sampai ratusan ribu tapi kalau lagi bagusnya itu bisa sampai di atas Rp 10 juta per bulan," tambahnya.
Bagi Olis, menjalankan bisnis itu sederhana. Untuk bisa bersaing terpenting ialah berpikir untuk membuat sesuatu yang berbeda walaupun bahan bakunya sama.[mr/dtk]