Showing posts with label bisnis kerajinan. Show all posts
Showing posts with label bisnis kerajinan. Show all posts

4.5.19

Menengok Pelaku Usaha Kreasi Mahar Pengantin

Usaha perancang mahar selalu jadi buruan calon pengantin. Sang perancang pun selalu kebanjiran pelanggan saban bulannya

Rusi Inda Rakhmatika, perancang mahar sekaligus pemilik Mahar Pandora asal Purwokerto, mengamini hal tersebut. Rata-rata, dalam sebulan, dia mendapatkan sekitar 50 pelanggan. 

Pelanggannya pun berasal dari berbagai daerah mulai dari Purwokerto, Tegal, Bandung, Padang, hingga Makassar.   

Dia dibantu dua orang karyawan untuk mengerjakan seluruh pesanan mahar. Wanita berhijab ini mengaku butuh waktu sekitar empat jam untuk menyelesaikan satu mahar.

Untuk perkara desain, Rusi menyesuaikan dengan keinginan pelanggan. "Mereka cukup kirim foto desain mahar," katanya pada KONTAN, Rabu (24/4). Dia bilang banyak pelanggan yang menyukai desain mahar dengan bahan acrylic.

Rusy mematok tarif bervariasi mulai dari Rp 500.000 sampai Rp 2,5 juta per mahar. Dia bilang dapat mengantongi keuntungan bersih lebih dari 50% dari total omzet per bulan.

Mirip dengan kisah Arif Hendro Purnomo, perancang Mahar asal Solo. Jumlah pelanggannya mencapai 40 orang per bulan.

Melek teknologi, Arif memanfaatkan Instagram untuk promosi. Alhasil, konsumennya berdatangan dari berbagai daerah, bahkan dari Kalimantan, Papua, sampai Australia.

Sama dengan Rusi, Arif merancang mahar sesuai keinginan konsumen. "Desain yang paling banyak dipesan adalah kaligrafi Arab," katanya. 

Dia butuh waktu satu sampai dua hari untuk menyelesaikan satu rancangan mahar. Arif dibantu sang istri untuk menyelesaikan seluruh pesanan. Arif mematok tarif mulai dari Rp 475.000 sampai Rp 2 juta per mahar. Dari hitungannya, dia bisa mengantongi sekitar 50%-60% dari total omzet per bulan.

Pantang ikut perang harga 

Menjanjikan untung lumayan, perancang mahar baru mulai bermunculan. Arif mengaku persaingan ketat dan perang harga pun sudah terjadi.

Berdasarkan ceritanya, perang harga dipicu oleh pemain baru yang tidak bisa menghargai karya seni. "Mereka hanya fokus mendapatkan pelanggan," jelasnya. 

Alih-alih ikut terbawa arus, Arif memilih tetap mempertahankan standarnya. Dengan memberikan jaminan selesai tepat waktu serta detail rapi.

Sama dengan Arif, Rusi pun juga enggan untuk ikut dalam perang harga. Alasannya, dia tidak ingin kehilangan pelanggan. "Pelanggan tahu mana pengerjaan yang indah dan rapi, jadi harga tidak jadi masalah," tegasnya.

Untuk menjaring konsumen baru, Rusi memanfaatkan Instagram lewat tagar (#) maharkreasi.

Sampai sekarang Rusi masih rajin mengotak-atik pernak-pernik untuk menghasilkan kreasi baru. Agar, dirinya tidak ketinggalan jaman dan memberikan banyak pilihan kreasi mahar untuk konsumen katanya seperti dikutip kontan

25.7.11

Produk Unik Air Terjun Dalam Gentong

Jika biasanya untuk menikmati panorama alam seperti air terjun dan kawasan pedesaan kita harus pergi jauh ke pinggiran kota, sepasang suami istri Ritta Aprianti dan Rery Enrico berhasil menghadirkan miniatur pemandangan alam dalam sebuah gentong bekas. Dari mulai pemandangan air terjun lengkap dengan gemericik suara air yang mengalir sampai panorama pedesaan yang dilengkapi dengan sawah dan pepohonan, ditampilkan Ritta dan Rico dalam media yang lebih kecil dengan menggunakan gentong tanah liat yang dilubangi salah satu sisinya.

Berbekal kecintaannya yang begitu besar terhadap pemandangan alam, Ritta dan Rico mulai terdorong memanfaatkan bakat mereka di bidang seni untuk menciptakan suasana alam di media gentong. Ide ini sengaja dijalankan agar mereka bisa menikmati miniatur pemandangan alam dari dalam rumahnya. Siapa sangka bila berawal dari sebuah hobi kini pasangan suami istri ini berhasil mengangkat produk kerajinan unik tersebut menjadi peluang bisnis yang menjanjikan omset besar setiap bulannya.
Info Produk Curug Gentong

Melihat minat pasar yang semakin besar, Ritta dan Rico memutuskan untuk mulai memproduksi kerajinan unik ini secara rutin. Dengan label “Curug Gentong” yang memiliki arti air terjun di dalam gentong, mereka merintis usahanya dengan modal uang senilai Rp 5 juta untuk membeli bahan baku dan peralatan produksi. Beberapa bahan dan alat yang dibutuhkan antara lain semen, batu karang, batu apung, gentong, cat, rumput imitasi, selang plastik, serta lampu.curug gentong





Dengan modal bahan baku dan peralatan yang mudah ditemukan di pasaran, Ritta dan Rico memproduksi curug gentong di bengkel kerjanya yang juga menjadi tempat tinggalnya saat ini, terletak di Jalan Sersan Aning, Komplek Samudra Indonesia, Blok H 5 No.1, Depok, Jawa Barat. Meskipun mereka belum memiliki galeri yang memadai, namun melalui strategi pemasaran word of mouth dan rajin mengikuti berbagai acara pameran, produk curug gentong telah dikenal masyarakat luas dan mendapatkan berbagai pesanan dari pasar dalam negeri maupun luar negeri. Misalnya saja pesanan dari Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang yang pernah mampir ke bengkel curug gentong.

Dengan menampilkan kreatifitas dan inovasi baru yang belum pernah ada sebelumnya, sudah sepantasnya bila produk curug gentong berhasil dijual ke pasaran dengan harga yang cukup mahal. Yakni berkisar antara Rp 200.000,00 sampai Rp 2.000.000,00. Biasanya harga yang ditentukan menyesuaikan tingkat kesulitan selama proses produksi, semakin rumit desain yang diminta maka semakin mahal pula harga yang ditawarkan pihak curug gentong. Sehingga tidak heran bila omset yang diterima Ritta dan suaminya bisa mencapai puluhan juta rupiah setiap bulannya.






Demikian info produk untuk pekan ini, semoga produk unik air terjun dalam gentong ini dapat menambah deretan inspirasi bisnis yang bisa Anda jalankan dalam waktu dekat. Mulai dari yang kecil, mulai dari yang mudah, mulailah dari sekarang. Ayo berbisnis !!!

Sumber bisnisukm.com